29 August 2014

Tips untuk Menjadi Orang Kaya

Membantu orang lain melalui pendidikan
Membantu orang lain melalui pendidikan via hkchcc.org



Menjadi orang sukses itu tidak mudah. Banyak yang harus dilakukan menuju kesuksesan. Seperti sosok Li Ka-Shing, orang terkaya se-Asia yang juga pengusaha sukses di Hongkong. Li Ka-Shing yang kini berumur 86 tahun, menekuni bisnisnya dari nol.

Dia harus berhenti sekolah di umur 15 tahun karena ayahnya meninggal dunia dan Li kecil harus bekerja 16 jam per hari di perusahaan plastik di Tiongkok. Berkat kerja kerasnya, usahanya berkembang pesat dan kini menjadi salah satu perusahaan terbesar di dunia.

Sebelumnya, Hipwee pernah berbagi tentang sosok Li Ka-Shing dalam artikel Mau Cepat Kaya? 
Selalu Bagi Penghasilanmu Jadi 5 Bagian. 
Kali ini, Hipwee ingin berbagi pelajaran tentang hidup yang bisa kita ambil dari kehidupan Li Ka-Shing. 
Apa aja?



1. Jangan Meremehkan Kekuatan Makan Siang, Menjamu Orang Lain Untuk Makan Siang Itu Penting
Makan siang adalah suatu hal yang sederhana. Namun, bagi Li Ka-Shing, makan siang itu luar biasa. Menjamu makan siang merupakan bentuk ucapan terimakasih yang sederhana untuk orang-orang yang telah membantu pekerjaannya.
Dengan membelikan makan siang untuk orang yang berkemampuan lebih dari dirinya, Li dapat memperkuat lingkaran pertemanannya dan itu dapat meningkatkan reputasi dan imejnya di mata orang lain.
Jadi, apa salahnya membelikan rekan kerjamu makan siang demi membangun tali pertemanan yang kuat?

2. Jadilah Kutu Buku!
Jangan malas untuk membaca. Itu yang kita bisa dapatkan dari sosok Li Ka-Shing. Dia sudah berumur 86 tahun, tapi dia tetap terus membaca. Prinsip hidup dari Li adalah membeli buku dan pahami setiap ilmu yang ada di buku, lalu tuliskan kembali apa yang kamu dapat dengan kata-katamu sendiri.
Akan lebih baik jika kamu bisa membagikan ilmu yang kamu dapat dengan teman-temanmu. Dengan begitu, orang lain akan melihatmu sebagai pribadi yang menarik dan mempunyai kredibilitas yang baik.

3.  Belajar Menjual Itu Seperti Menjadi Serigala
Li Ka-Shing terjun ke dunia bisnis dari nol.  Awalnya, dia hanya seorang buruh pabrik plastik dengan gaji kecil. Kegigihannya dalam bekerja, membuat dia menjadi pribadi yang berani. Setelah menjadi buruh, Li mencoba bekerja sebagai salesman.
Bagi sosok ayah 2 anak ini, menjual barang itu tidak mudah. Menjual barang merupakan suatu tantangan dan mempunyai keahlian berjualan itu sesuatu yang tidak biasa. Semua pelaku bisnis yang suskes memulai karirnya sebagai salesman. Menjadi seorang salesman adalah hal yang tidak gampang.
Seorang salesman harus pintar menjual mimpi dan masa depan. Seperti serigala, salesman harus cerdik dalam melihat peluang di sekitarnya.
“Sensitif terhadap lingkungan dan punya kecakapan untuk memprediksi pasar adalah kemampuan dasar untuk menjalankan suatu bisnis” 

4.  Sekaya Apapun Kamu, Tetaplah Jadi Pribadi yang Sederhana
Berpenampilan sederhana adalah salah satu ciri Li Ka-Shing. Menjadi orang terkaya se-Asia, tidak mengubah gaya hidupnya yang sederhana. Bagi Li Ka-Shing, penampilan itu tidak terlalu penting. Yang penting adalah bagaimana kita bersikap jujur ke orang-orang yang kita sayang.
Jika harus hidup berhemat, beri tahu mimpimu dan alasan kenapa kamu harus berhemat ke keluarga dan orang terdekat. Tidak perlu khawatir, jika sudah sukses kelak kita pasti bisa membeli apa yang kita inginkan.

5. Belajar Dari Orang Lain Dengan Cara Menawarkan Bantuan
Setiap orang pasti membutuhkan bantuan. Jika ada orang yang membutuhkan bantuan, tawarkan bantuanmu dengan ringan. Dengan membantu orang lain, secara tidak langsung kemampuanmu pun  akan terasah. Sembari mengembangkan kemampuan, kamu juga bisa sekaligus menjalin hubungan baik dengan orang lain.
Li Ka-Shing pun begitu. Dengan membantu orang lain, dia belajar untuk mengembangkan dirinya dan juga belajar dari orang lain bagaimana membangun usaha yang sukses.

6. Rencanakanlah Segala Hal yang Ingin Kamu Capai
Bagi Li, melakukan perencaanaan dalam hidup itu penting. Dengan merencanakan sesuatu untuk hidup, kita akan tahu ke mana arah masa depan kita. Kamu bercita-cita ingin menjadi seorang pengusaha muda? Rencanakan dan siapkan semuanya dari masa mudamu. Mulailah untuk mencari pekerjaan lepas yang akan meningkatkan pengalamanmu.
Suatu saat nanti, kamu akan melihat hasil dari segala usahamu. Seperti kata Li:
“Life can be designed. Careers can be planned. Happiness can be prepared”

7. Jangan Biarkan Ego Menguasai Dirimu
Saat seseorang sudah mencapai puncak karirnya, egonya pun mulai terlihat. Li Ka-Shing sangat menjaga ego-nya. Baginya ego adalah musuh terberat dalam hidup. Belajarlah untuk mengontrol ego dan menjadi pribadi tanpa pamrih dalam melakukan sesuatu.
Menghargai pendapat orang lain dan berbagi kebaikan kepada semua orang adalah bentuk penguasaan ego diri. Jangan biarkan uang dan harta membutakan matamu. Saat kamu sudah mencapai kesuksesanmu, jangan lupakan orang-orang yang telah membantumu.

8. Memamerkan Kekayaan Itu Tidak Ada Gunanya
Hidup itu terus berputar. Begitu juga dengan uang. Bagi Li, menghabiskan harta untuk hal-hal yang tidak berguna adalah sia-sia. Memamerkan kekayaan bukanlah gayanya.
Kunci kesuksesan Li Ka-Shing adalah berbagi apa yang dia punya untuk orang lain dan tidak memamerkan apa yang dia miliki. Sesusah apapun keadaannya, dia tetap menjadi sosok yang  murah hati dan dermawan. Saat dia punya banyak harta, dia menghabiskan apa yang dia punya melalui lembaga sosial  Li Ka-Shing Foundation untuk kesehatan dan pendidikan.
Kehidupannya yang kini bergemilang harta tidak membuatnya melupakan orang lain.

9. Disiplinkan Diri dan Tetap Fokus Dalam Meraih Apa yang Kamu Inginkan
Disiplin terhadap diri sendiri dan fokus menjalani segala pekerjaan yang ada merupakan pedoman hidup bilyuner  ini. Dia tidak akan mencapai kesukesan seperti sekarang jika ia tidak fokus dan disiplin dalam hidup. Namun fokus dalam pekerjaan tidak membuat dia melupakan keluarganya.
Justru, pedoman ini turun ke anak-anaknya yang juga mengikuti jejak sang ayah menjadi pengusaha. Alhasil, kedua anak Li menjadi pengusaha sukses dan memimpin perusahaan besar di Kanada.
Li juga tidak takut jatuh miskin. Baginya, yang terpenting adalah investasi diri dengan meningkatan kemampuan dalam dirimu. Dengan begitu, orang lain akan melihatmu sebagai seorang yang mempunyai kelebihan yaitu bijak dalam mengatur kehidupan.
Kamu pun bisa mengikuti cara hidup Li Ka-Shing. Fokus dalam menjalankan passion-mu dan disiplin terhadap diri sendiri. Kalau kamu ingin membeli sesuatu, pikirkan lagi, apakah barang yang kamu beli akan berguna untukmu atau tidak. Kamu harus tahu apa yang lebih penting dalam hidupmu dan apa yang bermanfaat untuk kamu investasikan demi masa depanmu.
“You don’t need to be afraid of being poor. You need to know how to invest in yourself and increase your wisdom and stature.”

Hidup itu berputar. Kadang kala ada waktunya kita berada di puncak, kadang kala kita harus terpuruk dalam menjalani hidup.
Li Ka-Shing membuktikan bahwa hidup itu penuh perjuangan. Tidak ada kata menyerah dalam mencapai kesuksesan. Kalau kamu mau hidupmu berubah, saatnya kamu lakukan yang terbaik demi masa depanmu!







Judul asli : 9 Pelajaran Kehidupan dari Orang Terkaya Se-Asia 
Oleh : Christiani Dwi P. Manullang

1 comment:

  1. Lorenzano began his coaching career in 1983 at Scecina Memorial High School, where he coached the freshmen. In 1984, he was an assistant at Cathedral High School, prior to landing his first head coaching job at fitflops size 7 Cardinal Ritter in 1989. After five years at Ritter, where he lead the Raiders to two state title runner-ups, he was the head coach at Mississinewa for eight seasons.Eager to get back to Indianapolis, and get a shot at that elusive state fitflops on sale title, Lorenzano took the assistant coach position at Chatard in 2001. After head coach Tom Dilley won back-to-back state championships with the Trojans in 2000 and '01, Lorenzano earned his opportunity take over the head coaching position when Dilley left, and has fitflop lifted the program to a higher level.
    It's understandable that viewers had all their attention on the shocking site of Porsha dragging Kenya across the stage by her hair. What they didn't notice in all the commotion is that Cynthia Bailey truly fitflop sale did have the worst seat on the stage.Maybe a security guard should have sat between Porsha and Kenya, rather than having Cynthia sit there. We can only assume that she was placed next to Kenya because she is the least likely to www.fitflop.com put hands on the fight-provoking reality TV star. The problem is, she ended up getting caught up in the fight.When Porsha Williams finally lost it and reached to snatch that bullhorn from Kenya, her hand caught on Cynthia's dress and uncovered her kids fitflop entire right breast for all to see. Cynthia Bailey looked absolutely horrified as she scrambled to cover herself back up.
    For Lorenzano, fitflops sale his transition to head coach at Chatard was smooth, because he was placed in position to succeed."It's been a tradition-based program for 30 years," he stated. "When you have great parent support, great CYO coaches, and good kids, it breeds success. I've had opportunities to leave Catholic schools and earn more financially, but Chatard and Ritter made me comfortable. When you're surrounded by a great support system, where to buy fitflops the money is not as important."Chatard will enter the 2011 season as one of the favorites in 3A, but Lorenzano says he doesn't go into each season placing that pressure on his players."We don't talk about winning state championships," he said. "We fitflop sandals have a mission statement that asks the team to play to its potential, display the right character, and show dignity while living up to its Christian beliefs.
    In the cyber cafe, I was checking email when Nadja Galloway (of Time Equities Inc, fitflops an executive suite service 212-206-6017) asked to share my table. Of course she gave me her card, a smile, and a 15-second intro of her business as she ate her pizza. When I asked her opinion -- as an exhibitor -- of fitflops clearance the expo,

    ReplyDelete