08 August 2014

Raja Ampat Menjadi Kawasan Konservasi Ikan Pari

Raja Ampat Dijadikan Kawasan Konservasi Manta


Ikan pari atau yang dikenal sebagai manta terancam punah karena sering diburu untuk disulap menjadi hidangan mahal dan pengobatan. Kepulauan Raja Ampat sebagai salah satu habitat hewan langka tersebut. Kawasan taman nasional yang dikelola oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan RI tersebut menjadi 7 daerah perlindungan laut terpisah untuk konservasi manta.

Indonesia memiliki dua spesies manta, yaitu manta karang (Manta alfredi) dan manta laut (Manta birotris). Sejak Februari 2014, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Surat Keputusan (No.4/KEPMEN/-kp/2014) yang melarang siapapun menangkap dan mengekspor manta dari laut di kepulauan Indonesia. Bahkan, laut Indonesia dijadikan kawasan konservasi manta terbesar di dunia.


"Berdasarkan pertimbangan surat keputusan, manta harus dilindungi di seluruh laut Indonesia dan dilarang untuk diekspor untuk generasi mendatang," jelas Sharif C. Sutardjo, Menteri Kelautan dan Perikanan RI.

Manta Trust, badan konservasi dibawah pimpinan Sarah Lewis ini telah mengumpulkan data tentang manta di Kepulauan Raja Ampat. Pihaknya akan memonitor populasi dan menginvestigasi gerakan migrasi kedua spesies.Salah satu hasil dari penelitian itu adalah penemuan seekor manta betina yang tengah hamil di Manta Sandy, Kepulauan Raja Ampat. Hewan tersebut akan menjadi manta pertama di alam liar yang kelahirannya dipantau manusia.

Manta merupakan ikan kharismatik karena tingkahnya, tidak berbisa, tidak berbahaya, dan ramah dengan manusia. Hanya saja ketika bertemu dengannya, penyelam harus hati-hati karena bentangan sayap manta mencapai 7 meter. Manta harus dilindungi karena perkembangbiakan mereka begitu lambat. Seekor manta mencapai kematangan seksual pada usia 8-10 tahun, usia kehamilan pun berkisar 2-5 tahun.

Di Indonesia, segerombolan manta dengan mudah ditemukan di Raja Ampat, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur, Laut Sawu di Maluku, dan di selatan Bali dekat Nusa Penida.

Kepulauan Raja Ampat sendiri merupakan pulau di ujung barat Papua, terdiri 1.500 pulau yang  tampak cantik dikelilingi laut jernih berwarna biru dan toscha, empat pulau yang terbesar adalah Waigeo, Misool, Salawati dan Batanta. Seluas 4,6 juta hektar ini berada di jantung pusat segitiga karang dunia atau coral triangle.

Di sinilah berdiam pusat keanekaragaman hayati laut tropis terkaya di dunia dan menjadi daya tarik bagi pecinta wisata bahari. Surga tropis ini juga adalah rumah bagi 1.000 spesies terumbu karang dan ikan, 5 jenis penyu yang terancam punah, 700 jenis moluska, serta 7 jenis kerang raksasa yang langka.



Judul asli : Raja Ampat Dijadikan Kawasan Konservasi Manta 

No comments:

Post a Comment