04 January 2015

Tidur

POSISI TIDUR YANG BAIK

Assalamu'alaikum?.. Selamat pagi semunya, apa kabar hari ini, semoga semunya dalam keadaan baik-baik saja tidak ada kekurangan suatu apapun, rasa-rasa sudah lama nih gak posting, ma'lum lah terlalalu banyak tugas..hehe..
barusan saya cari-cari di google.. penasaran tentang posisi tidur yang baik, dulu pernah baca sih, tapi lupa lagi, habisnya kalo tidur itu terkadang ketika bangun saya merasa pegal, atau kurang, terkadang pusing juga, namun alhamdulillah saya menemukan cara-cara yang baik dalam tidur, dan sekrang saya share kepada Anda semua, semoga bisa bermanfaat,
berikut liputanya ,,:


Islam memang agama yang sempurna, karena semua kehidupan manusia dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi diatur dalam islam, bahkan dalam tidrnya pun kita di atur, namun kita tidak perlu merasa berat melaksanakannya karena semua aturan itu berdampak baik pada diri kita. dan tidak perlu bingun juga bagaimana cara mengetahui aturan-aturan itu karena kita tinggal menteladani perilaku baginda Rasulullah SAW dalam kesehariannya, termasuk tidur. Nah ini ada beberapa hadits panduan nya :
1. Kita sebaiknya tidur dalam keadaan sudah berwudhu, sebagaimana hadits: “Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.” (HR. Al-Bukhari No. 247 dan Muslim No. 2710).
2. Sebelum tidur, hendaknya mengibaskan tempat tidur (membersihkan tempat tidur dari kotoran). Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW : “Jika salah seorang di antara kalian akan tidur, hendaklah mengambil potongan kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain tersebut sambil mengucapkan ‘bismillah’, karena ia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalnya tadi.” (HR. Al Bukhari No. 6320, Muslim No. 2714, At-Tirmidzi No. 3401 dan Abu Dawud No. 5050).
3. Untuk posisi tidur, sebaiknya posisi tidur di atas sisi sebelah kanan (rusuk kanan sebagai tumpuan). Tidak menjadi masalah jika pada saat tidur nanti posisi kita berubah ke atas sisi kiri. Hal ini berdasarkan sabda Rosululloh: “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710). “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350).
4. Ada yang berpendapat bahwa posisi tidur diusahakan agar kepala menghadap ke Utara dan kaki mengarah ke Selatan, sehingga tubuh tidak menolak arus/medan magnet konstan yang mengaliri sekujur tubuh dari kutub magnetik Utara menuju ke Selatan. Untuk yang satu ini masih berupa saran/pendapat, saya belum menemukan haditsnya.
5. Apabila merasa gelisah, risau, merasa takut ketika tidur malam atau merasa kesepian maka dianjurkan sekali baginya untuk berdoa sebagai berikut: “A’udzu bikalimaatillahi attammati min ghadhabihi wa ‘iqaabihi wa syarri ‘ibaadihi wa min hamazaatisysyayaathiin wa ayyahdhuruun.” Yang artinya “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, siksa-Nya, dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dari godaan para syaitan dan dari kedatangan mereka kepadaku.” (HR. Abu Dawud No. 3893, At-Tirmidzi No. 3528 dan lainnya).
6. Pada saat tidur tidak boleh telanjang berdasarkan hadits berikut : “Tidak diperbolehkan tidur hanya dengan memakai selimut, tanpa memakai busana apa-apa”. (HR. Muslim).
7. Laki2 dengan laki2 atau wanita dengan wanita tidak boleh tidur dalam satu selimut seperti hadits berikut : “Tidak diperbolehkan bagi laki-laki tidur berdua (begitu juga wanita) dalam satu selimut”. (HR. Muslim).
8. Setelah bangun tidur, disunnahkan mengusap bekas tidur yang ada di wajah maupun tangan berdasarkan hadits berikut : “Maka bangunlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari tidurnya kemudian duduk sambil mengusap wajah dengan tangannya.” [HR. Muslim No. 763 (182)].
9. Jika bermimpi buruk, jangan sekali-kali menceritakannya pada siapapun kemudian meludah ke kiri tiga kali (diriwayatkan Muslim IV/1772), dan memohon perlindungan kepada Alloh dari godaan syaitan yang terkutuk dan dari keburukan mimpi yang dilihat. (Itu dilakukan sebanyak tiga kali) (diriwayatkan Muslim IV/1772-1773). Hendaknya berpindah posisi tidurnya dari sisi sebelumnya. (diriwayatkan Muslim IV/1773). Atau bangun dan shalat bila mau. (diriwayatkan Muslim IV/1773).
10. Bersiwak setelah bangun berdasarkan hadits berikut : “Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bangun malam membersihkan mulutnya dengan bersiwak.” (HR. Al Bukhari No. 245 dan Muslim No. 255).
11. Beristinsyaq dan beristintsaar (menghirup kemudian mengeluarkan atau menyemburkan air dari hidung). “Apabila salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka beristintsaarlah tiga kali karena sesunggguhnya syaitan bermalam di rongga hidungnya.” (HR. Bukhari No. 3295 dan Muslim No. 238).
12. Mencuci kedua tangan tiga kali, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Apabila salah seorang di antara kamu bangun tidur, janganlah ia memasukkan tangannya ke dalam bejana, sebelum ia mencucinya tiga kali.” (HR. Al-Bukhari No. 162 dan Muslim No.278).
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa posisi tidur yang paling baik adalah bertumpu pada sisi kanan tubuh (menghadap ke kanan), dan ternyata hal ini sesuai dengan riset ilmiah yang telah dilakukan oleh beberapa orang. Berdasarkan riset ilmiah, posisi tidur seperti ini lebih menyehatkan daripada tiga posisi yang lain, yaitu tidur telentang , tengkurap, dan tidur dengan bertumpu pada sisi kiri tubuh.

untuk lebih jelasnya simak penjelasan berikut..
Tidur telentang
Tidur berbaring dengan posisi telentang kurang sehat, sebab menekan atau menyesakkan tulang punggung, bahkan kadangkala bisa menyebabkan kita ingin ke toilet/WC
Bayi yang tidur dengan posisi sama  setiap malam atau menghabiskan banyak waktu di kereta dorong beresiko mengalami perataan kepala. Tetapi menurut para spesialis kesehatan anak kondisi ini dapat mudah dicegah dan disembuhkan apabila diketahui sejak dini. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP) jumlah anak yang mengalami perataan kepala meningkat sejak awal tahun 1990-an dimana orang tua mengatakan menidurkan bayi dengan posisi telentang dilakukan untuk meminimalisasi sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
Lalu bagaimana dengan ibu hamil? Setelah kehamilan 16 minggu ibu hamil dianjurkan untuk tidak tidur telentang, karena dengan tidur posisi telentang berarti meletakkan seluruh berat rahim ke bagian belakang, usus, dan vena cava inferior. Tidur posisi telentang juga dapat meningkatkan resiko sakit pinggang, wasir, dan gangguan pencernaan, dan menganggu pernafasan dan sirkulasi. Posisi tidur telentang pada trimester ke dua dan tiga juga dapat mempengaruhi tekanan darah. Untuk beberapa wanita, menyebabkan penurunan tekanan darah yang membuat mereka merasa pusing, untuk yang lain, malah meningkatkan tekanan darah. Pada kasus kehamilan dengan tekanan darah tinggi tidur dengan posisi telentang sangat TIDAK dianjurkan.
Posisi tengkurap
Banyak orang yang langsung merebahkan diri di atas kasur dengan posisi tengkurap. Padahal posisi ini dapat menekan perut, hati dan organ tubuh lainnya sehingga aliran udara dan darah dalam tubuh pun tidak lancar.
Tidur miring Ke Kiri
Tidur dengan bertumpu pada sisi kiri badan (menghadap ke kiri) dapat menghimpit posisi jantung sehingga sirkulasi darah terganggu dan pasokan darah ke otak berkurang. Dengan berkurangnya pasokan darah ke otak, tidur pada posisi kiri dapat pula mengakibatkan kita sering mengalami mimpi-mimpi tidak baik (nightmares), serta berjalan dalam keadaan tidur (somnabulisme). Untuk menyiasatinya, gunakan bantal yang dapat mengisi ruang kosong antara leher dan kasur. Walau terlihat sepele, namun cara ini dapat menghindari terjadinya sakit leher.
Belum ada penelitian lebih lanjut tentang posisi tidur yang aman untuk wanita hamil, tapi sangat dianjurkan setelah kehamilan 16 minggu, sebaiknya ibu hamil tidur dengan  POSISI MIRING KE SISI KIRI, karena posisi ini memberi keuntungan untuk bayi untuk mendapatkan aliran darah dan nutrisi yang maksimal ke plasenta karena adanya vena besar (vena cava inferior) di bagian belakang sebelah kanan spina yang mengembalikan darah dari tubuh bagian bawah ke jantung. Juga dapat membantu ginjal untuk membuang sisa produk dan cairan dari tubuh ibu sehingga mengurangi pembengkakan pada kaki, pegelangan kaki dan tangan.
tidur POSISI MIRING KE KANAN, juga baik, ibu hamil dapat menganti posisi miring kekanan-kiri untuk membuat tidur lebih nyaman.Tidur Miring ke Kanan
Posisi tidur yang dianggap paling aman adalah dengan menghadap ke kanan karena tidak menekan jantung sehingga aliran darah di dalam tubuh dapat berjalan lebih lancar. Bila peredaran darah lancar, sistem metabolisme tubuh pun meningkat dan rasa pegal dapat dihindari.
Punggung pun dapat merasa stres, Hal ini dapat ditanggulangi dengan tidur dalam posisi seperti janin di dalam rahim. Yaitu dengan sedikit meringkuk, lutut naik sedikit ke atas dan memeluk guling.
Dibencinya tidur tengkurap Berdasarkan hadits: 

HR. Bukhari dalam Adab Mufrod 1187, Tirmidzi 2768, Ibnu Majah 3723,
dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Adab Mufrod 905, lihat Al-Misykah
4719.  Dari Tikhfah Al-Ghifari dia berkata:Suatu ketika tatkala aku tidur didalam mesjid, tiba-tiba ada seorangyang menghampiriku, sedangkan aku dalam keadaan tidur terlungkup, lalu dia membangunkanku dengan kakinya seraya berkala: ”Bangunlah! Ini adalah bentuk tidur yang dibenci Allah, maka akupum mengangkat kepalaku ternyata beliau adalah Nabi. 

Berkata Syaroful Haq ‘Azhim Abadi: (‘Aunul Ma’bud 13/261)"Berdasarkan hadits ini, bahwa tidur telungkup diatas perut adalah dilarang, dan itu adalah bentuk tidurnya syaithon".
Berbaring Kesisi Kanan
Imam Ibnul Qoyyim berkata:"Adalah Nabi tidur dengan berbaring kekanan dan beliau meletakkan tangannya yang kanan dibawah pipinya yang kanan". 
Rasulullah bersabda:Apabila kalian hendak mendatangi tempat tidur, maka berwudhulah seperti wudhu kalian untuk shalat kemudian berbaringlah kesisi kanan!  HR. Bukhari 247 dan Muslim 2710
Dari kedua sisi tinjauan, baik dari kesehatan maupun dari cara tidur yang disarankan dan dicontohkan oleh Rasulullah saw, ternyata tidur yang terbaik adalah dengan berbaring ke arah kanan. Apa yang diajarkan oleh Rasulullah ternyata sangat berguna untuk kesehatan.

Demikianlah penjelasan saya kali ini, semoga bisa bermanfaat untuk semua, amien..
sekian dulu ya. Wassalamu'alaikum

Sumber:







Alasan Saat Tidur Kita Harus Menghadap ke Sebelah Kanan

Intisari-Online.com - Tidak hanya postur berdiri atau duduk saja yang penting, saat tidur kita juga harus punya posisi yang baik dan benar. Salah satu posisi tidur yang benar adalah dengan menghadap ke sebelah kanan. Ada beberapa alasan saat tidur kita harus menghadap sebelah kanan.

1) Mengurangi beban jantung
Posisi jantung manusia lebih condong berada di sebelah kiri. Dengan tidur menghadap ke kanan, hal itu akan mengurangi beban jantung tertimpa organ tubuh lain. Sedangkan, jika kita tidur di posisi sebelah kiri, jantung akan menerima aliran darah yang berlebihan. Denyut jantung pun menjadi lebih cepat, padahal jantung butuh istirahat saat kita tidur.

2) Mengistirahatkan otak sebelah kiri
Alasan saat tidur kita harus menghadap sebelah kanan adalah dapat mengistirahatkan otak kiri. Kenapa hanya mengistirahatkan otak sebelah kiri aja? Karena otak kiri punya fungsi untuk membantu organ-organ di sebelah kanan untuk bekerja dengan baik. Misalnya untuk makan, memegang sesuatu, dan aktivitas lain yang dominan menggunakan organ tubuh kanan. Dengan posisi tidur menghadap kanan, kerja otak kiri pun akan lebih rileks untuk menyokong kerja organ tubuh kanan.

3) Menjaga paru-paru
Paru-paru kiri manusia lebih kecil daripada paru-paru kanan. Oleh karena itu, posisi tidur kita menghadap ke sebelah kanan, jantung tidak akan membebani paru-paru kanan. Sebaliknya, jika tidur ke sebelah kiri, jantung akan menimpa paru-paru yang berukuran kecil. Pastinya, lebih tidak baik buat kesehatan kita.

Setelah mengetahui alasan saat tidur kita harus menghadap sebelah kanan, tentu tidak ada salahnya jik kita mempraktikkannya, bukan? (kawankumagz.com)

Sumber:







Berbagai Manfaat Tidur Ala Rasulullah SAW

Berbagai manfaat bisa didapat dari posisi tidur ala Rasulullah SAW ini, antara lain:
1.  Mendapatkan pahala, sebab mengikuti sunah Rasulullah SAW.
2.  Tidak cepat lapar.
Ketika tidur miring kekanan seperti tidur ala Rasulullah SAW, lambung yang berada di sebelah kiri akan menggantung (nggandul-bhs jawa). Lambung yang berada dalam posisi seperti ini akan menghentikan kerja  mesin giling pada lambung sehingga bahan yang digiling akan awet dan saraf lapar tidak bangun/muncul. Sebaliknya jika tidur miring kekiri, lambung akan tertindih menimbulkan reaksi mesin giling pada lambung terus bekerja sehingga bahan gilingan tersebut akan ludes dan ampasnya menungggu untuk segera berjumpa teman-teman di kakus. Bangun tidur perut terasa lapar dan ingin buang hajat. Kebanyakan orang-orang yang doyan makan bergerak refleks memegang perut ketika lapar. Kenapa ? Raja-raja romawi kuno membiasakan diri mereka tidur miring kekiri agar perut mereka cepat lapar dan mereka senang mengadakan pesta jamuan makan. Islam mengajarkan lewat Rasulullah SAW agar menyidikitkan makan sebab asal mula penyakit,  menurut beliau sumbernya adalah lambung dan lambung adalah wadah makanan berarti pola makan yang harus dijaga jika ingin tetap sehat dan tidak penyakitan. Dengan tidur meniru tidur ala Rasulullah SAW,  kesehatan akan terjaga dan itu merupakan salah satu cara untuk mengurangi makan.
3.  Meredam amarah.
Jika anda ingin meredam marah tidurlah dengan posis tidur ala Rasulullah SAW. Tidur dengan posisi tidur ala Rasulullah SAW adalah posisi mayat dikubur. Posisi ini akan mengingatkan anda kepada  kematian. Ketika anda ingat mati, degup jantung yang tadinya kencang karena nafsu amarah perlahan akan mengendur sebab nafsu amarah kalah posisi dengan akal di beranda hati. Saraf adalah komandan penggerak anggota tubuh. Akal adalah kurir hati sekaligus bos/atasan saraf yang memicu pergerakan anggota tubuh. Perasaan pasrah pada hati memilih akal dan untuk sementara mengenyampingkan nafsu. Hati menciptakan kode “slow” di akal. Oleh akal kode tersebut disampaikan ke saraf berupa mandat. Saraf menerima perintah ‘slow’ dari bos dan dilanjutkan ke jantung. Sebagai anggota, jantung melaksanakan perintah komandan untuk bergerak pelan. Perlahan degup jantung berkurang ritme pergerakannya dan berjalan normal. Darah menjadi pelan jalannya dan tidak memaksa pembuluh lagi untuk jalur cepat. Anda normal kembali. Tidurlah dengan posisi ini dan jangan lupa berdoa semoga Tuhan memberi pencerahan dalam tidur anda berupa mimpi yang benar untuk menyelesaikan permasalahan anda.
4. Meningkatkan daya kerja otak dan konsentrasi.
Tidur ala Rasulullah SAW bisa meningkatkan kerja otak dan konsentrasi. Jika anda membiasakan diri tidur dengan posisi yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW maka ketika anda terbangun dari tidur anda akan merasa segar dan pikiran anda jernih. Dalam keadaan terjaga, anda akan merasa lebih mudah untuk berkonsentrasi.
5. Terhindar dari mimpi buruk.
Ketika kita tidur dengan posisi tidur ala Rasulullah SAW seluruh anggota tubuh kita menghadap kiblat. Dengan posisi ini maka ruh kita kembali kepada Allah SWT dan jasad halus kita berkumpul dengan orang-orang solih. Manusia dalam dzatnya dibagi menjadi tiga : ruh, jasad halus dan jasad kasar. Ketika manusia tidur , ruh kembali kepada Tuhan, jasad halus mengembara dan jasad kasar tinggal di bumi. Ruh yang kembali kepada Tuhan bisa saja dikembalikan atau ditahan sampai ajal/waktu yang telah ditentukan. Ketika ruh dikembalikan ke jasad kasar, jasad halus mengikuti ruh masuk kedalam jasad kasar tersebut maka manusia itu bangun dan ketika ruh ditahan, manusia itu mati dan jasad halus mengembara untuk beberapa waktu untuk kemudian kembali kepada Tuhan. Oleh karaena itu kita sering mendengar ada orang yang tidur namun tidak bangun selamanya, kenapa….? Baik atau buruknya mimpi seseorang tergantung dimana berkumpulnya jasad halus ketika manusia itu tidur. Kita pernah mendengar orang yang menceritakan mimpinya bahwa dia bermimpi dikejar anjing, pembunuh, setan kuntilanak, bertemu wajah-wajah yang menyeramkan, terseret arus air yang deras, terbang diatas atap rumah, bertemu dengan orang yang sudah mati bahkan mengetahui hal-hal yang belum terjadi. Mengapa bisa seperti itu ? Jawabannya adalah mimpi itu tergantung dimana perginya jasad halus didalam pengembaraannya dan dimana dia berkumpul ketika manusia tidur. Oleh sebab itu kita dianjurkan untuk berdoa memohon keselamatan kepada Tuhan ketika tidur bahkan memohon agar ruh kita dijaga dari hal-hal yng tidak baik. Ketika kita tidur dalam posisi badan menghadap arah kiblat maka jasad halus kita akan menuju kiblat tersebut dan dia akan berkumpul dengan para nabi, kekasih-kekasih Allah dan orang-orang salih baik yang masih hidup maupun yang sudah tiada. Bahkan jika beruntung  jasad halus naik ke langit ke alam malakut (alam malaikat). Disana jasad halus bisa mengetahui ketentuan-ketentuan atas manusia yang belum terjadi berupa pengkabaran ataupun kejadian yang digambarkan dengan symbol-simbol bahasa jasad halus yang orang menyebutnya bahasa mimipi. Oleh karena itu kita juga pernah mendengar atau mendapati bahkan mengalami sendiri suatu kejadian yang terjadi hari ini tetapi kita merasa pernah mengalaminya atau bertemu seseorang yang belum kita kenal tetapi kita merasa pernah bertemu dengan orang  itu sebelumnya atau kita sudah mengetahui apa yang akan terjadi esok hari dengan diri kita atau si anu, si anu…..dsb. Inilah istimewanya jasad halus ketika tidur oleh sebab itu lindungilah ia dengan doa-doa sehingga ia terjaga dari gangguan makhluk yang tidak menyenangkan dan kumpulkan ia dengan orang-orang solih dengan cara hadapkan ia ke arah kiblat ketika tidur, arah yang semestinya ia tuju sebab kita tidak /belum bisa menguasai jasad halus ini. Berbeda dengan para nabi atau kekasih-kekasih Tuhan yang mana ruh dan jasad halus mereka selalu berkumpul di teras Rahmat dan Kemuliyaan Alloh SWT.
Mencegah Mendengkur  Dengan Tidur Ala Rasulullah SAW
6. Mencegah tidur mendengkur.
Jika anda termasuk orang yang tidur mendengkur cobalah tidur dengan posisi tidur ala Rasulullah SAW niscaya dengkuran anda yang sangat mengganggu itu akan berhenti dan anda akan lebih disukai dan dicintai  oleh istri dan anak-anak anda sebab suara yang tidak bernada dan berirama yang setiap malam kuping mereka mengkonsumsinya kini telah tiada dan mereka bisa bernafas lega dalam tidur mereka…he…he…he….
Semoga paparan tentang tidur ala RAsulullah SAW ini bermanfaat. Wallahu a’lam

Sumber:

No comments:

Post a Comment