25 January 2015

Running Well Perikanan Budidaya



PROGRAM PENGEMBANGAN PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA BERKELANJUTAN


JAKARTA (15/1/205) www.pusluh.kkp.go.id

Hasil Sensus Pertanian yang diselenggarakan BPS tahun 2013 menunjukan peran penting pembangunan perikanan budidaya dalam satu dekade terakhir.  Secara umum kemajuan pembangunan perikanan budidaya yang ditunjukan dari hasil sensus tahun 2013 tersebut antara lain kenaikan jumlah rumah tangga perikanan dan tingkat pendapatan yang relatif tinggi dibandingkan sektor pertanian, peternakan, kehutanan.


Hasil sensus pertanian tersebut juga terdapat fenomena berkurangnya sumber daya manusia yang berusaha dibidang pertanian, peternakan, kehutanan.  Fenomena ini tidak berlaku untuk bidang perikanan budidaya.  Bahkan sebaliknya rumah tangga perikanan malah bertambah cukup signifikan dari tahun ke tahun.  Hal ini menunjukan pembangunan perikanan budidaya running well.  Walau hasil positip sudah ada, Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam hal ini Ditjen Perikanan Budidaya terus berinovasi mengembangkan program yang nyata dirasakan manfaatnya oleh masyarakat kelautan dan perikanan.  

Fokus Kementerian Kelautan dan Perikanan pada awal masa Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yaitu Kebijakan Strategis Pemberantasan IUU Fishing.   Selain kebijakan strategis tersebut, KKP juga menyelenggarakan program strategis lainnya termasuk program Pengembangan Produksi Perikanan Budidaya Berkelanjutan.  Menteri Susi Pudjiastuti dalam berbagai kesempatan mengemukan permasalahan pakan yang bahan bakunya dominan impor seperti tepung ikan.  Oleh karena itu Menteri Susi mencanangkan Gerakan Pakan Ikan Mandiri atau GERPARI menjadi program strategis pengembangan produksi perikanan budidaya.

Program strategis pengembangan Produksi Perikanan Budidaya Berkelanjutan dilakukan melalui:
1.    Produksi induk unggul di 33 BBIS provinsi dan UPT pusat serta pengembangan kebun bibit rumput laut kultur jaringan di sentra budidaya rumput laut.
2.    Pengembangan kawasan minapolitan perikanan budidaya yang terintegrasi dengan pengolahan produk perikanan.
3.    Surveillance terhadap penyakit ikan penting di sentra produksi budidaya.
4.    Pengelolaan saluran tambak partisipatif (PITAP) sepanjang 100.000 ml.
5.    Pengembangan sarana dan prasarana budidaya air tawar, payau dan laut.
6.    Pelaksanaan Sertifikas Cara Budidaya dan Pembenihan Ikan yang Baik (CBIB dan CPIB)
7.    Pengembangan investasi dan pendampingan akses pembiayaan kredit usaha
8.    Penyiapan sertifikasi hak atas tanah pembudidaya ikan.
9.    Pengembangan informasi dan promosi usaha perikanan budidaya.
10.           Diseminasi dan perekayasaan teknologi terapan sistem kesehatan ikan, dan lingkungan, perbenihan, produksi dan sarana prsarana oleh UPT Pusat.
11.           Gerakan Pakan Ikan Mandiri (GERPARI).


No comments:

Post a Comment