20 July 2014

Tips Menghindari Hipnotis


Menjelang Idul Fitri, biasanya sebagian masyarakat Indonesia khususnya yang merantau sudah mulai sibuk dengan persiapan mudik, mulai dari transportasi, pakaian lebaran, oleh-oleh sampai gepokan rupiah, dengan tujuan dapat bersilaturahmi dengan keluarga di kampung halaman, sekaligus berbagi kebahagiaan.
Namun khusus bagi mereka yang mudik menggunakan kendaraan umum harus menambah satu bekal lagi agar tujuan mudik dapat tercapai yaitu cara menghindari kejahatan Hipnotis atau Gendam.
Gendam adalah kejahatan penipuan menggunakan metode hipnosis, yang dipercaya menggunakan ilmu hitam atau magic atau sihir. Padahal secara teknis gendam merupakan salah satu atau gabungan dari teknik shock induction, Ericksonian Hypnosis, dan Mind Control (telepati, magnetism) dan termasuk dalam metode hypnosis modern yang sudah dikenal di dunia barat.
Hipnotis sebenarnya istilah buat pelaku yang mempergunakan kemampuan hipnosis. Ini persepsi yang harus kita buang dulu. Hipnosis sendiri adalah ilmu pengetahuan yang layak dipelajari oleh siapapun, jadi tidak ada kaitannya dengan ilmu hitam (Magic). Dia seperti pisau, bisa dipakai untuk memotong bawang atau malah membunuh. Tergantung pemakainya.
Sebagaimana diketahui bahwa tindakan kita itu digerakkan oleh pikiran (alam) sadar dan pikiran bawah sadar kita. Ketika pikiran bawah sadar kita bekerja, tentu pikiran sadar kita tidak berfungsi. Sehingga kita tidak bisa berpikir logis atau kritis. Di antara alam sadar dan alam bawah sadar, terdapat critical area yang membatasi. Hipnosis adalah tindakan untuk mengurangi peran area kritis tersebut hingga akhirnya pikiran bawah sadar kita terbuka. Saat hipnotis berhasil memasuki alam bawah sadar kita, tentu kita tidak menjadi kritis dan sangat mudah menerima sugesti. Mentransfer uang, menyerahkan kendaraan, atau lainnya, adalah hasil dari sugesti hipnotis tadi.
Cara untuk mengurangi peran area kritis ini biasanya disebut induksi. Tekniknya macam-macam. Di antaranya dengan pembingungan (misalnya dengan mengajukan pertanyaan yang membuat kita bingung), intimidasi (membuat kita terpana karena takut atau kagum), pengalihan mendadak, sugesti perlahan, atau yang lain. Kebanyakan hipnotis menggunakan kombinasi dari berbagai teknik tersebut.
Calon korban yang banyak diincar adalah wanita, remaja, orang yang terlihat kurang percaya diri, dan orang yang sendirian. Wanita diincar karena sering menggunakan perasaan sehingga critical areanya mudah terbuka. Remaja banyak diincar karena critical areanya masih tipis. Orang yang kurang percaya diri itu sugesti dirinya rendah sehingga mudah disugesti orang lain. Dan mereka yang sendirian, minimal mudah melamun atau bengong, sehingga peluang dihipnosis besar.

Secara teknis, untuk menghindari kejahatan hipnotis/gendam sangatlah mudah. Berikut ini tips untuk menghindari kejahatan gendam/hipnotis jalanan:
  1. Percaya dan yakin sepenuhnya bahwa kejahatan hipnotis tidak akan mempan kepada orang yang menolaknya, karena seluruh proses hipnotis adalah proses “self hypnosis” (kita mensugesti diri sendiri). Rasa takut kita dimanfaatkan oleh pelaku hipnotis.
  2. Curigalah pada orang yang baru anda kenal dan berusaha mendekati Anda, karena seluruh proses hipnotis merupakan teknik komunikasi yang sangat persuasif.
  3. Hindari kontak mata dengan orang yang mencurigakan, serta waspadalah terhadap orang yang menepuk Anda dan hindari dari percakapan yang mungkin terjadi. Ketika Anda fokus pada ucapannya/kontak mata, pada saat itulah sugesti sedang dilontarkan. Segeralah pindah dari tempat itu dan alihkan perhatian Anda ke tempat lain.
  4. 4. Sibukkan pikiran Anda dan jangan biarkan pikiran kosong pada saat Anda sedang sendirian di tempat umum. Pada saat pikiran kosong, alam bawah sadar Anda terbuka sangat lebar dan mudah untuk tersugesti.
  5. Waspadalah terhadap rasa mengantuk, mual, pusing, atau dada terasa sesak yang datang tiba-tiba secara tidak wajar, karena kemungkinan saat itu ada seseorang yang berusaha melakukan telepathic forcing kepada Anda. Segera niatkan untuk membuang seluruh energi negatif tersebut ke bumi, cukup dengan cara visualisasi dan berdoa menurut agama dan keyakinan Anda.
  6. Bila ada orang yang memiliki kebiasaan “latah” usahakan agar kalau bepergian ditemani oleh orang lain, karena latah adalah suatu kebiasaan membuka bawah sadar untuk mengikuti perintah. Usahakanlah untuk menghilangkan kebiasaan latah tersebut.
  7. Hati-hati terhadap beberapa orang yang tiba-tiba mengerumuni Anda tanpa suatu hal yang jelas dan pergilah ke tempat yang ramai atau laporkan kepada petugas keamanan. Kadang para pelaku kejahatan hipnotis melakukan aksinya secara berkelompok, seolah-olah saling tidak mengenal.
  8. Jika Anda mulai merasa memasuki suatu kesadaran yang berbeda, segeralah perintahkan diri Anda agar sadar dan normal kembali, dengan meniatkan, “Saya sadar dan normal sepenuhnya!”.

Semoga tips ini bermanfaat agar terhindar dari kejahatan hipnotis/gendam pada saat mudik lebaran nanti.

Selamat bermudik, semoga selamat sampai tujuan dan sampaikan salam untuk keluarga disana


Judul Asli : TIPS MENGHINDARI HIPNOTIS SAAT MUDIK LEBARAN 
Oleh : Divisi Humas Mabes Polri

No comments:

Post a Comment