30 July 2014

Screen Stacking


Salah satu aktivitas wajib sebagian besar warga saat di rumah adalah menonton TV. Televisi merupakan sentra hiburan dan informasi rumah. Karena berbagai jenis tayangan baik itu yang sifatnya edukatif, informatif, maupun hiburan bisa ditonton dari media ini. Terkait dengan aktivitas menonton TV ini, ada temuan menarik. Berdasarkan riset global TNS, penduduk dewasa di seluruh dunia tetap menonton televisi namun kebiasaan menonton telah berubah dengan cepat. Walaupun kecintaan terhadap televisi tetap ada, televisi sendiri tidak lagi mampu untuk memuaskan rasa haus akan konten sehingga mendorong tumbuhnya media online dan berujung pada ‘screen stacking’.

Dalam Connected Life, sebuah riset terhadap lebih dari 55.000 pengguna internet di seluruh dunia, TNS menemukan bahwa hampir setengah responden (48%) yang menonton televisi di malam hari secara bersamaan juga menggunakan perangkat digital lain seperti berinteraksi di sosial media, mengecek emailatau melakukan belanja online. Tren ini juga terjadi di Indonesia, dengan 38% responden melakukan ‘screen stacking’ ketika menonton televisi.

Survei ini menemukan bahwa setiap orang memiliki rata-rata empat perangkat digital, bahkan ada yang hingga memiliki lima perangkat digital, diantaranya orang Australia, Jerman dan Inggris, sedangkan orang Indonesia hanya memiliki dua hingga tiga perangkat digital.  Hal ini, bersama-sama dengan kebutuhan akan televisi dan konten video on-the-go, mendorong meningkatnya ‘multi-screening’ atau ‘screen-stacking’ – menggunakan beberapa perangkat digital pada saat yang bersamaan.

“Penggunaan berbagai perangkat digital secara terus menerus tampak kian jelas selama Pertandingan Piala Dunia FIFA dalam beberapa minggu ini,” kata Joe Webb, Head of Digital, TNS Asia Pasifik. Joe menambahkan, “Penduduk di seluruh dunia menonton pertandingan tersebut dengan berbagai cara melalui beragam perangkat digital – menonton di televisi, tablet atau telepon genggam, sembari berinteraksi di berbagai kegiatan sosial media. Hal ini merupakan contoh yang tepat bagaimana perilaku screen stacking menjadi lazim di masyarakat.”

Keinginan untuk menonton acara favorit televisi selama berjam-jam juga mendorong penggunaan televisi online, sehingga masyarakat menggunakan lebih banyak perangkat untuk mengakses konten tersebut. Seperempat (25%) responden di seluruh dunia saat ini menonton konten melalui PC, laptop, tablet atau telepon genggam setiap hari. Hal ini juga terjadi di Tiongkok dan Singapura (33%) serta Hong Kong (32%) di mana ‘phablet’ sangat populer. Kebiasaan menonton secara online belum populer di Indonesia, dimana hanya 6% responden menonton televisi secara online.

Meskipun menonton televisi secara online saat ini menjadi tren, televisi tradisional masih berperan penting dalam kehidupan masyarakat, dengan tiga perempat responden (75%) di seluruh dunia dan mayoritas 93% masyarakat Indonesia duduk menonton televisi setiap hari. Terdapat pula orang yang menonton televisi sembari makan, di mana 78% masyarakat Indonesia menonton televisi sembari makan di malam hari – sedikit lebih tinggi dari prosentase rata-rata global sebesar 76%.

Banyak perusahaan media besar di seluruh dunia memperoleh keuntungan dari meningkatnya tren menonton konten secara online, yang menyediakan layanan on-demand seperti BBC iPlayer, Hulu atau HBO GO, di mana masyarakat dapat mengakses konten-konten premium dimanapun mereka berada melalui telepon genggam maupun tablet.

Terkait dengan hasil riset tersebut, Web mengatakan bahwa walaupun televisi masih sangat dominan di Indonesia, pihaknya melihat keinginan yang semakin meningkat untuk menonton dalam bentuk lain dan melalui perangkat-perangkat lain. "Seiring dengan meningkatnya kecepatan data dan smart phone semakin terjangkau, kami optimis bahwa tren ini akan terus meningkat," ujarnya. Web menjelaskan bahwa TNS melihat adanya pembelajaran bagi para pengiklan untuk memahami perilaku baru ini dan mulai merencanakan untuk mengoptimalkan lonjakan tren penggunaan media sembari multi-tasking yang akan terjadi ketika koneksi internet semakin menjangkau masyarakat di pasar-pasar berkembang. 

Untuk mengetahui gambaran seperti apa hasil survei tersebut, Anda bisa membaca di infografis berikut ini:




Judul Asli : Dampak Meningkatnya Perangkat Digital Terhadap Kebiasaan Menonton TV

No comments:

Post a Comment