02 September 2014

Usaha Peningkatan Perikanan dan Kelautan di Indonesia

Indonesia International Seafood and Processing Expo 2014



Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) dan wakil presiden Jusuf Kalla (JK), akan memfokuskan pengembangan industri kelautan dan perikanan Indonesia melalui empat program yang dicanangkan pada periode 2015-2025. 

Keempat program yang akan direalisasikan antara lain :
  1. Pembangunan sektor ekonomi kelautan yang ramah lingkungan, 
  2. Pengembangan pusat pertumbuhan ekosistem baru di sepanjang Alur Laut Kepulauan Indonesia, pulau kecil lainnya serta wilayah perbatasan, 
  3. Pencanangan konektifitas maritim melalui konsep tol laut, penambahan armada dan penggandaan pelabuhan dan 
  4. Menggalang sumber dana dari segi fiskal, swasta dan pembentukan Bank Maritim. 


Terdapat dua konsep dalam pembangunan tol laut, yaitu political base dan pendulum nusantara. Menurut Presiden Jokowi Widodo, pengembangan konektifitas tersebut perlu didukung dengan pembangunan industri galangan kapal lokal, sehingga Indonesia tidak tergantung pada kapal asing. 

Selain mencanangkan keempat program tersebut, Jokowi dan Jusuf Kalla juga menargetkan bahwa Indonesia akan memiliki 500 unit kapal modern dengan kapasitas di atas 30 GT yang tersebar sampai ke provinsi wilayah Maluku dan Papua. Ditambah dengan 1 juta hektar tambak tambahan. Sehingga usaha ini dapat meningkatkan perkembangan multiculture atau pembudidayaan perikanan laut dangkal, serta pengembangan industri jasa maritim. 








President Jokowi Widodo and vice president Jusuf Kalla are focusing marine and fisheries industry development with four programs within the periode of 2015-2025. 

The four programs are 
  1. The development of environmentally friendly marine economic sectors, 
  2. Expanding the growth of ecosystem along the archipelagoinclude the small islands and borders 
  3. Developing a maritime connectivity with the concept of sea toll, introducing new ports and vessels and 
  4. Mobilizing fiscal an private sector participations as well as the establishment of the Maritime Bank. 


Two basic concepts in building toll ocean are the political base and the Nusantara Pendulum by connecting the archipelago. According to the President Jokowi Widodo, the connectivity development needs to be supported by the development of the local shipbuilding industry, so Indonesia does not depend on foreign ships. 

In addition to the four programs, Jokowi and Jusuf Kalla also urge to have 500 units of modern ships with 30 GT capacity which will be allocated all along archipelago and up to area in Maluku and Papua. In line with, one million acres of ponds is needed to ameliorate multicultural development and the cultivation of shallow marine fisheries, as well as the development of the maritime services industry. 








Judul asli : 
Efforts Jokowi & Jusuf Kalla in Developing National Fisheries | Upaya Jokowi & Jusuf Kalla Dalam Meningkatkan Perikanan Nasional 

No comments:

Post a Comment