21 June 2013

Social Benefit = Manfaat Sosial







Social Benefit dalam Marketing
Menurut Kotler dan Armstrong (2001:304) dalam membentuk ikatan yang lebih kuat dengan pelanggan, relationship marketing dapat dilakukan melalui 3 (tiga) pendekatan yaitu: 
  1. Manfaat keuangan (financial benefit) adalah pendekatan dengan membangun nilai bagi pelanggan terutama mengandalkan manfaat keuangan dan penghematan biaya dengan cara pemberian diskon khusus dan promo. 
  2. Manfaat sosial (social benefit) adalah pendekatan dengan menambahkan manfaat sosial dan berusaha meningkatkan ikatan sosial dengan cara meneliti kebutuhan dan keinginan pelanggan dan memberikan pelayanan lebih pribadi. 
  3. Ikatan struktural (structural ties) adalah membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan, dengan cara memberikan penghargaan dan pengertian kepada pelanggan. Perusahaan akan selalu membantu pelanggan untuk memberikan informasi mengenai segala sesuatu yang dibutuhkan pelanggan. 


Social Benefit dalam Proyek
Proyek-proyek yang dinilai dari segi social benefit adalah proyek yang dinilai dari segi manfaat yang diberikan proyek terhadap perkembangan perekonomian masyarakat secara keseluruhan. Dan kegiatan usaha atau proyek yang dinilai dari segi financial benefit adalah usaha yang dinilai dari segi penanaman modal atau investasi yang diberikan untuk pelaksanaan usaha tersebut. Umumnya, proyek yang dinilai dari segi social benefit adalah proyek-proyek yang dilaksanakan oleh pemerintah dan organisasi-organisasi sosial. Sedangkan proyek yang dinilai dari segi financial benefit pada umumnya adalah proyek-proyek yang dilaksanakan oleh pengusaha secara individu yang menanamkan modalnya dalam proyek atau yang berkepentingan dalam proyek. Sasaran yang ingin dicapai dalam analisis financial adalah hasil dari modal saham (equity capital) yang ditanam dalam usaha. Kegiatan usaha yang yang lebih mengutamakan penilaian social benefit disebut dengan analisis evaluasi proyek, sedangkan kegiatan usaha yang lebih mengutamakan financial benefit sering disebut dengan analisis studi kelayakan bisnis. Dari ruang lingkup pembahasannya, analisis evaluasi proyek lebih luas daripada analisis studi kelayakan bisnis. Studi Kelayakan Bisnis lebih mengutamakan kelayakan dari suatu gagasan usaha dilihat dari pengusaha secara individu. Sedangkan evaluasi proyek melihat kelayakan suatu proyek tidak hanya secara individu tetapi juga melihat dampak proyek terhadap masyarakat secara keseluruhan.
Manfaat yang dilihat dari segi social benefit pada umumnya lebih luas, seperti dampak proyek terhadap terbukanya kesempatan kerja, bertambahnya pendapatan ragional, bertambahnya sarana prasarana produksi, terbukanya daerah dari keterbelakangan, terjadinya perubahan pendidikan masyarakat, dan sebagainya. Untuk penilaian yang dilakukan dari segi social benefit kendatipun kurang memberi manfaat dari segi financial benefit, proyek tersebut dianggap layak (feasible) untuk dikembangkan. Demikian pula sebaliknya, apabila dilihat dari segi penanaman investasi dari private investor (perseorangan), kendatipun mempunyai tujuan utama financial benefit, dampak proyek banyak yang bersifat social benefit yang membantu tugas-tugas pemerintah baik dalam penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan, perubahan pola kerja, dan sebgainya.



Social Benefit dalam Bisnis

Bagi pengusaha tentu tidak bisa main “slonong” begitu saja dalam membangun sebuah bisnis. Harus ada banyak hal yang diperhitungkan sebelum membangun sebuah bisnis. Salah satu hal penting yang hendaknya menjadi perhatian  bagi setiap pengusaha dalam membangun sebuah bisnis adalah masalah sosial benefit. Sosial benefit mempertanyakan apakah bisnis yang hendak dibangun memberikan keuntungan bagi kesejahteraan masyarakat dimana bisnis itu berada. Keuntungan tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung. Materi maupun non materi (termasuk rasa aman). Jika sebuah bisnis yang dibangun lebih banyak memberikan keuntungan sosial dibandingkan dampak negatif yang ditimbulkannya, maka layaklah kiranya sebuah bisnis itu dibangun. Jika sebaliknya, ada baiknya mencari jalan keluar yang lebih bijaksana. Sejatinya, pebisnis adalah pelayan masyarakat. Maka sewajarnya jika bisnis yang dibangun mejadi  alat pelayanan yang mensejahterkan. Bukan sebaliknya. Selamat berbisnis!  

Social Benefit dalam PNPM
PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) 
PNPM Merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong akselerasi penurunan kemiskinan dan pengangguran .
PNPM Merupakan Integrasi dan Perluasan Program-program penanggulangan kemiskinan yang berbasis masyarakat yang sudah dan sedang berjalan .
Integrasi dilakukan dengan menggabungkan program yang telah terbukti efektif, yaitu: 
  • PPK di wilayah perdesaan (PNPM Mandiri Perdesaan)
  • P2KP di wilayah perkotaan (PNPM Mandiri Perkotaan)


PNPM merupakan Program Pemerintah Republik Indonesia, mengenai Pemberdayaan Masyarakat yang berskala Nasional (Seluruh Indonesia). Karena merupakan program dari pemerintah, maka PNPM lebih dinilai dari segi social benefit daripada financial benefit maupun profit benefit. Social benefit yang didapat dari para palaku PNPM, antara lain :
  • Kepuasan batin karena kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial telah terpenuhi.
  • Lebih banyak mengenal orang dan dikenal orang.
  • Menjadi orang yang terkenal di bidang sosial dan pemberdayaan. Hal ini sangat berguna sebagai acuan untuk mengabdi kepada masyarakat dengan scope yang lebih luas. Misalkan: sudah banyak TPK menjadi Kepala Desa, pelaku PNPM bisa terpilih sebagai anggota legislatif (DPRD - DPR RI) eksekutif maupun yudikatif.




http://www.pnpm-mandiri.org


1 comment: